PEMBODOHAN YANG TERSTRUKTUR DALAM DUNIA PENDIDIKAN

udul: PEMBODOHAN YANG TERSTRUKTUR DALAM DUNIA PENDIDIKAN (Part 1)
Oleh Mahmud Zamzami, SH

assalamualaikum ya akhi ya ukhti... ya abi ya umi...
sebalumnya, ini hanyalah suatu refleksi untuk guna membangun suatu momentum jiwa kaya indonesia, mudah2an tidak ada yang merasa tersinggung karenanya...

>>> sadarkah kita jika selama ini kita sering terbodohi oleh suatu sistem pendidikan yang ada di indonesia walaupun telah menghabiskan anggaran 20% dari apbn, pembodohan disini lebih ditekankan pada sifat keilmuan yang diajarkan melalui suatu sistem pendidikan yang ada di indonesi berupa kurikulum... baiklah, saya akan berikan beberapa contoh, mudah2an sahabat2 yang budiman mengembangkan dan menambahkan (asal benar) dan mudah2an hal ini di baca oleh menteri pendidikan di indonesia, atau bahkan presiden RI agar momentum tersebut segera terwujud

1. DALAM DUNIA KEDOKTERAN
saya telah melakukan survey kecil2an mengenai kurikulum di fakultas kedokteran di salah satu universitas yang terkenal di jawa timur, yang pada intinya tentang referensi dalam pengajaran di fakultas itu, alhamdulillah sebagian besar (kalau tidak boleh dikatakan seluruhnya/95%) adalah literatur asing yang belum tentu sesui untuk diterapkan di indonesia, misalnya dalam hal sakit panas dsb, untuk antibiotik mereka rata2 hanya mengenal amoxilin dsb, sakit panu ya miconazol dst... mereka (mhs) tidak pernah dikenalkan dengan obat2an herbal, padahal kata SBY, indonesia adalah mega biodiversity yang mempunyai tanaman obat salah satu yang terbesar di dunia (sumber: http://www.facebook.com/l/88f9czU8POFw8eIww1VXOD1XgYQ;nasional.vivanews.com/news/read/37921-sby__dunia_sebut_indonesia_mega_biodiversity)... dan sudah dietahui oleh umum bahwa obat2an sintesis semacam amoxilin dsb, akan mempunyai efek (terutama) dalam jangka panjang yang buruk bagi tubuh. (sumber : http://www.facebook.com/l/88f9cGmhGJjc8u6Zf1uNzb8sBOg;www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Anak/Obat-Jangka-Panjang-Apa-Risikonya)

Obat2an sintesis (baca: kimia) memang mempunyai jangka yang pendek untuk menyembuhkan suatu penyakit, berbeda hal nya dengan obat2an herbal yang biasanya cenderung perlahan (namun pasti), namun jika kita mengetahui efek jangka panjangnya.... dan beberapa penelitian mengatakan "akan diwariskan pada keturunannya melalui suatu proses mutasi genetik" APA JADINYA GENERASI BANGSA INI KEDEPAN???? (bisa jadi generasi yang cacat semua bukan???

LANTAS MENGAPA dalam suatu sistem pendidikan kita tidak mengajarkan obat2an herbal??? ini yang kemudian selalu dan selalu menggelitik nalar saya, jika memang kekurangan literatur nasional tentang obat2an herbal,,, lantas kenapa pilihannya MENELAN MENTAH2 ILMU DARI ASING TERSEBUT, ya wajarlah jika mereka mengembangkan ilmu pengobatan dengan menggunakan obat2an kimia, karena di negara mereka sukar ditemukan obat2an herbal layaknya di indonesia...

Kita yang di indonesia... kenapa tidak MENGEMBANGKAN SUATU SISTEM PENGOBATAN YANG BERBASIS HERBAL SENDIRI,,, YANG TENTU KITA PAHAMI BERSAMA BAHWA HAL TERSEBUT YANG LEBIH SESUAI UNTUK DITERAPKAN DI INDONESIA???

Bahagia sekali rasanya saat beberapa hari yang lalu saya baca di slide di http://www.facebook.com/l/88f9cQS1f45ongEIe5z8SG4z6yg;metrotvnews.com yang menyatakan kalau pada tahun 2011(2012--maaf lupa) ada sekitar 8 RS di indonesia akan menyediakan pengobatan JAMU, tapi dalam kurikulum ilmu kedokteran di indonesia, SUDAHKAH DIRUBAH??? (bukankah ini kontras????)

Saya ingat, seorang sahabat pernah memberitahu saya bahwa di cina, telah ada suatu Rumah Sakit yang pengobatannya murni herbal, walaupun mereka juga mempunyai stok obat2an kimia (namun hanya dijadikan cadangan apabila terdapat kondisi2 yang darurat), nah kenapa TIDAK ADA SATUPUN RUMAH SAKIT DI INDONESIA YANG PENGOBATANNYA MURNI HERBAL????

Hanya satu jawaban dari pertanyaan diatas, yaitu MEREKA (PARA DOKTER) TIDAK TAHU APA2 TENTANG PENGOBATAN HERBAL, atau mereka menganggap pengobatan herbal itu hanya sampah, dan biarkan pengobatan herbal itu dilakukan oleh penyedia layanan pengobatan alternatif (hehehe... munafik bukan???)

Padahal jika di hitung secara ekonomi, jika seluruh rumah sakit di indonesia, sistem pengobatannya murni secara herbal, insyaallah rumah2 sakit di indonesia akan menjadi jujukan dan rujukan dari orang2 dan lembaga2 kesehatan dari seluruh negara di dunia karena indonesia MEMPUNYAI SISTEM PENGOBATAN YANG MINIM EFEK JANGKA PANJANG BAGI TUBUH MANUSIA. Coba bayangkan berapa devisa negara yang mungkin bisa didapatkan dari hal tersebut??? (Hebat Bukan???) jadi jangan hanya pariwisatanya saja yang dijadikan Brand...

Kemudian saya salut dengan profesor hembing yang telah meneliti mengenai tanaman obat di indonesia, seandainya ada 1juta prof. hembing di indonesia, tentu indonesia akan semakin sehat,,, dan bukannya seperti saat ini, RATUSAN RIBU, DAN BAHKAN JUTAAN DOKTER DI INDONESIA BERPERAN SEBAGAI PENYEHAT MASYARAKAT DALAM JANGKA PENDEK SERTA MERUSAK TUBUH DALAM JANGKA PANJANG.

Mereka bukanlah orang yang patut disalahkan dalam hal ini, karena yang mereka pelajari sewaktu dalam perkuliahan ya itu... karena sistem pendidikan kedokteran di indonesia menganggap dan mengajarkan bahwa ilmu kedokteran adalah ilmu praktis (praktek/keahlian) yang bertujuan membuat para sarjana kedokteran menjadi para dokter yang terampil. Bukan menganngap bahwa ilmu kedokteran adalah ilmu yang selain harus diajarkan untuk mendidik agar menjadi dokter yang terampil namun juga ilmu yang wajib di kembangkan...

JIKA DALAM HAL ANATOMI, DIAGNOSA DAN LAIN-LAIN,,,, BOLEHLAH MENGGUNAKAN RUJUKAN ASING, KARENA MEREKA YANG LEBIH DULU DAN RAJIN MENELITI HAL TERSEBUT,,, NAMUN DALAM HAL PENGOBATAN YA JANGAN GITU DONG... ITU PESAN, MASUKAN DAN SARAN SAYA...

Terimakasih dan wassalamualalaikum,,, mudah2an bermanfaat bagi kita semua.... amin.